Jumat, 21 Oktober 2011

PASAR ARGOSARI GUNUNGKIDUL

A. Selayang Pandang

Pasar Argosari Wonosari merupakan pasar tradisional terbesar di Kabupaten Gunungkidul. Pasar yang berada tepat di jantung Kota Wonosari ini memiliki luas sekitar 16.578 m2 yang terdiri dari 265 kios, 72 los, 2 kantor kemantren (pengelola) dan satu kantor keamanan (satpam). Di pasar ini, tercatat sekitar 1.195 pedagang yang menjual berbagai jenis kebutuhan hidup manusia, mulai dari pangan, sandang hingga perabotan rumah tangga.
Menurut sejarahnya, pasar tradisional yang dibangun sekitar tahun 1966 ini dinamakan Pasar Argosari karena lokasinya berada di atas perbukitan. Kata Argosari berasal dari dua kata yaitu argo yang berarti bukit dan sari yang berarti indah. Jadi, pasar Argosari dapat diartikan sebagai pasar yang berada di atas bukit yang indah.
Pada awalnya, bangunan pasar ini sama seperti bangunan pasar tradisional lainnya yang terdapat di Kabupaten Gunungkidul, yaitu konstruksi bangunannya terbuat dari kayu. Pada tahun 2005, pemerintah setempat merenovasi bangunan pasar ini menjadi bangunan yang berkonstruksi beton. Namun, baru satu tahun beroperasi setelah direnovasi, aktivitas jual-beli di pasar ini lumpuh total karena hampir seluruh bangunan pasar mengalami kerusakan berat akibat gempa bumi sebesar 5,9 SR yang melanda wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada tahun 2006, termasuk Kabupaten Gunungkidul. Pasar tradisional masyarakat Kota Wonosari ini baru dapat difungsikan kembali pada tahun 2007 setelah mengalami perbaikan.
Bangunan Pasar Argosari ini terdiri dari dua lantai. Lantai pertama pada sisi kanan atau sisi timur bangunan ditempati oleh pedagang pakaian, sedangkan pada sisi kiri (sebelah barat) ditempati oleh pedagang sembako, buahan-buahan, dan penjual nasi (warung makan). Pada bagian depan lantai pertama ini didominasi oleh penjual alat-alat elektronik dan penjual emas, serta tempat parkir. Sementara pada lantai dua, baik pada sisi kiri maupun sisi kanan dinominasi oleh penjual sayur-sayuran dan hasil bumi lainnya (seperti kelapa, pisang, ketela), sedangkan bagian belakang bangunan ditempati oleh pedagang ikan, ayam, dan daging.

B. Keistimewaan

Salah satu daya tarik Pasar Argosari Wonosari adalah letaknya yang cukup strategis, yaitu berada tepat di jantung Kota Wonosari. Dari segi fisik, bangunan pasar ini tampak lebih mewah dan lebih luas dibandingkan pasar tradisional lainnya di Gunungkidul sehingga pengunjung dapat lebih nyaman dan leluasa berbelanja. Untuk menambah kenyamanan pengunjung berbelanja, pasar ini dijaga oleh sejumlah satpam yang berjaga selama 24 jam secara bergantian. Selain itu, pengelola pasar juga menerapkan peraturan yang melarang pengamen beroperasi di pasar ini demi kenyamanan para penjual maupun pembeli dalam bertansaksi.
Berbeda dari pasar-pasar tradisional lain di Gunungkidul yang hanya buka pada hari-hari pasaran menurut kalender Jawa (Legi, Pon, Wage, Pahing, Kliwon), Pasar Argosari Wonosari ini buka setiap hari selama 24 jam. Hanya saja, pedagang yang beroperasi pada malam hari ini khusus pedagang makanan, sembako, dan rempah-rempah yang berada di lantai dua. Sementara itu, pedagang pakaian dan kios-kios yang berada di lantai satu hanya buka dari pukul 06.00 hingga pukul 17.00 sore.
Bagi Anda yang ingin berjajan makanan pada malam hari, Anda dapat menemui sejumlah pedagang makanan seperti pedagang bakmi jawa, bakso, pecel lele, dan tongseng yang buka di depan Pasar Argosari Wonosari. Jika Anda ingin menikmati makanan khas Gunungkidul yang masih hangat seperti tiwul dan gatot, datanglah ke pasar ini sekitar pukul 05.00 pagi karena para penjual makanan tradisional ini sudah siap melayani para pembeli.
Keistimewaan lain yang disajikan pasar ini adalah Anda dapat berbelanja beragam jenis ikan, baik ikan laut maupun ikan air tawar yang masih segar. Ikan-ikan yang dijual di pasar ini pada umumnya dipasok dari pantai Baron, Ngrenehan, dan Sadeng. Harganya pun cukup terjangkau.

C. Lokasi

Pasar Argosari Wonosari berlokasi di Jl. Brigjen Katamso, Kota Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar